Crimninalpedia-Seorang model seksi media sosial, Qandeel Baloch,
yang tewas dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri memicu kemarahan
banyak pihak. Namun, tak sedikit orang yang menganggap Baloch pantas
mendapatkannya karena aksinya selama ini dinilai provokatif.
Wanita berusia 26 tahun itu ditemukan tewas di rumah keluarganya
akibat 'dibius' dan ditutup jalan pernapasannya oleh saudara
laki-lakinya sendirinya, Waseem. Pria itu kemudian mengatakan, ia tak
menyesal atas apa yang telah diperbuatnya. Menurutnya, ia membunuh untuk
menjaga kehormatan atau dikenal dengan honor killing
.
Kematian Baloch pun menimbulkan pro kontra di Pakistan. Satu pihak
mengutuk pembunuhan tersebut, pihak lain mengatakan ia pantas
mendapatkannya, sementara lainnya menyebut bahwa mereka dapat memahami
motif Waseem.
Seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/7/2016), berikut komentar beberapa warga Pakistan mengenai pembunuhan Qandeel Baloch yang dilakukan oleh saudara kandungnya atas nama kehormatan keluarga.
Mosharraf Zaidi, 40 tahun, analis asal Islamabad
Situasi ini sangat menyedihkan dan menjadi kesempatan bagi pria tak
hanya di Pakistan, tapi di seluruh dunia untuk mengintrospeksi tentang
kehidupan, budaya, kemanusiaan, menjadi ibu, dan perwakilan dari umat
manusia.
Pria di seluruh dunia harus berpikir tentang zaman di mana ia hidup,
jika tak suka dengan tayangan tv, matikan. Jika tak suka dengan sebuah
video, jangan ditonton.
Jauhkan pandangan dari hal yang memancing amarah dan berhenti melihatnya.
Mehmood Ahmed, 49 tahun, sopir dari Azad Kashmir
Apa yang dilakukan oleh saudaranya benar-benar salah. Jika ia adalah
saudara perempuanku, aku akan mencoba untuk menjelaskan bahwa yang
dilakukannya salah, bukan membunuhnya.
Membunuh satu orang sama saja membunuh seluruh umat manusia. Agama kami pun memberi tahu hal serupa.
Setelah orangtua, hubungan paling penting adalah dengan saudara
perempuanmu. Aku memiliki 5 saudara perempuan dan setiap mereka akan
menikah, aku akan bertanya apakah mereka menyukai laki-laki yang akan
dinikahinya. Aku memberi mereka pilihan.
Arsalan Khan, asisten profesor di Union College, AS
Pembunuhan tragis Baloch menunjuk ke sebuah budaya maskulinitas di
Pakistan di mana reputasi pria terikat dengan kemampuannya untuk
mengontrol tubuh dan kehidupan putri, saudara perempuan, dan istrinya.
Kami berpikir bahwa perempuan merupakan penjaga kehormatan keluarga
dan bangsa, sehingga mereka tanpa henti dituntut untuk menjunjung nilai
kesopanan seksual dan kepatutan. Tanpa henti wanita diawasi untuk
memastikan agar tak melanggar norma-norma.
Qasim Nagori, 30 tahun, desainer grafis dari Karachi
Aku bukan penggemarnya dan tak mengikuti apa yang dilakukannya (di
media sosial). Namun aku merasa sedih atas kejadian yang menimpanya. Aku
tak mengerti mengapa ia mengunggah foto dan video 'nakal'.
Para tetangga yang mengejek keluarganya, membuat mereka menyerang
(Baloch) dengan bentuk yang paling dasar (membunuh). Saudara
laki-lakinya tak bersalah karena orang-orang di sekitarnyalah yang
membuat hidupnya seperti neraka. Masalahnya terdapat di masyarakat.
Post a Comment